I. PENGOLAHAN TANAH
Tanah dibajak dengan menggunakan traktor
atau secara manual di cangkul (membalikan tanah), tujuannya untuk memperbaiki
draenase dan aerasi tanah, menghilangkan racun-racun yang ada di tanah dengan
perantaraan sinar matahari dan mengendalikan gulma sehingga akar-akar tanaman
dapat tumbuh dan berkembang dengan leluasa.
Seminggu setelah dibajak kemudian dilakukan pembentukan bedengan kasar,
lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 40-50cm,
taburkan kapur dolomit di atas bedengan sebanyak 1500 Kg/Ha dan pupuk kandang sebanyak
20-30 ton/Ha. Pemberian pupuk dasar ZA
320 Kg, Urea 160 Kg, SP-36 640 Kg, KCl 240 Kg dan Furadan 24 Kg per Ha diaduk dengan tanah sampai
rata, setelah diaduk dibentuk bedengan dan dipasang/ditutup dengan mulsa
plastik (mphp) lalu dibiarkan seminggu dan lahan siap untuk ditanami.
II.
PENYEMAIAN
Pembibtan dilakukan di nursery atau
dekat lahan, alat yang digunakan seperti Tray, Plastik polibag ukuran 6x8 cm.
Media yang digunakan yaitu campuran tanah, pupuk kandang, cocopeat (sabut
kelapa halus) dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1:1.
Penyemaian bisa dilakukan secara langsung atau biji
direndam dulu dengan air hangat kuku yang telah di tambah fungisida (Benlate
dosis 1-2 gr/lt). Perlakuan fungisida
bertujuan untuk mengurangi serangan jamur pada fase tanaman muda. Benih cabe disemai pada tray atau polibag
yang telah diisi media semai, untuk mempercepat perkecambahan ditutup dengan
karung goni yang dibasahi. Setelah 3-4
hari benih telah berkecambah karung goni dibuka. Untuk melindungi bibit yang masih lemah
dibuatkan sungkup bambu yang ditutup dengan plastic transparan, pagi hari
plastik dibuka agar tidak mengalami etiolasi (pertumbuhan memanjang karena
kekurangan sinar matahari). Bibit muda
disiram dengan menggunakan embrat/gembor 2 kali sehari dan dipupuk (jika perlu)
menggunakan NPK 16-16-16 sebanyak 1 butir pertanaman. Penyemprotan pestisida juga bisa dilakukan
jika terjadi serangan pada bibit muda, penyemprotan dilakukan dengan dosis
rendah. Umur bibit dipersemaian berkisar
antara 18-20 hari atau bibit telah berdaun 3-4 helai siap untuk ditanam/di
pindah ke lahan.
III.
PENANAMAN
Bedengan yang sudah ditutup/di pasang
mulsa plastik dibuat lubang tanam (ditugal)
dengan jarak tanam 60x50 cm.
Sebelum bibit ditanam/dipindah disiram dengan menggunakan Previcur N,
tujuannya untuk menghindari tanaman dari serangan phytium (rebah batang). Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau
sore hari untuk menghindari stress bibit.
IV.
PEMELIHARAAN
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan bila tidak turun
hujan setiap 3 hari sekali dengan cara disiram ke lubang tanam. Penyiraman bisa juga dilakukan dengan cara sistem
leb selama 15-30 menit, kemudian airnya dikeuarkan dari petakan.
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman
yang mati akibat serangan hama atau penyakit.
c. Pemupukan
Pupuk susulan yang diberikan yaitu
NPK (16-16-16) dengan cara dilarutkan dalam air dengan dosis disesuaikan umur
tanaman lalu disiramkan (dicor) pada lubang tanam atau sekitar tanaman (± 200
ml) per tanaman. Pemupukan susulan dilakukan setiap 10-15 hari sekali
(disesuaikan dengan kondisi tanaman).
d. Pemasanga Ajir dan
Pengikatan Tanaman
Pemasangan ajir/turus dilakukan
setelah umur tanaman 3 mst, kalau sudah lewat umur 3 mst bisa merusak perakaran
tanaman dengan cara ditancapkan satu tanaman satu ajir dengan jarak 5-10 cm
dari pohon, tujuannya adalah untuk menopang tanaman supaya tidak roboh dan
memudahkan pemeliharaan. Pengikatan
tanaman dengan menggunakan tali rapia yang diikatkan ke ajir pada umur 4 mst.
e. Perempelan Tunas
Perempelan tunas samping pada tanaman
cabe biasanya adan 3 tahapan, yaitu umur 28 hst, umur 45 hst dan umur 75 hst,
tujuannya adalah menyaragamkan buah, menekan hama penyakit dan memudahkan
pemeliharaan.
f.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Penyemprotan tanaman cabe dilakukan 2
kali dalam seminggu atau bisa lebih bila keadaan serangan hama dan penyakit
diatas ambang batas, penyemprotan pertama pada umur 10 hst. Adapun tujuan penyemprotan adalah melindungi
tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Untuk tanaman cabe penyemprotan sangat diperlukan karena bisa menekan
populasi hama dan penyakit yang mengganggu tanaman. Hama dan penyakit tanaman cabe diantaranya :
1. Trips
Hama trips menyerang tanaman mulai
dari tanaman muda sampai tanaman yang sudah tua, cara penyerangan dengan
mengisap cairan tanaman lewat pucuk sehingga daun menjadi keriting dan tanaman
kerdil. Penanggulangan secara kimia
disemprot dengan insektisida Rampage (0,5-1 cc/lt air), Confidor (0,5-1,5 cc/lt
air) dan Agrimex (1-1,5 cc/lt air).
Waktu yang efektif untuk penyemprotan pagi dan sore hari.
2. Mite (Tungau)
Menyerang pada daun yang masih muda,
permukaan daun menjadi kaku dan berwarna abu kecoklatan, keriting dan mirip
sendok di balik. Adapaun pengendaliannya
disemprot dengan menggunakan insektisida Rampage (0,5-1 cc/lt air dan Omite
(1-2 cc/lt air).
3. Ulat Grayak
Menyerang pada daun dan buah muda
ataupun tua sehingga daun menjadi bolong-bolong pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat, cara penyerangannya daun dimakan.
Penanggulangannya disemprot dengan insektisida Curacron (1-2 cc/lt air)
dan Regent (1-2 cc/lt air).
4. Ulat Buah
Ulat buah menyerang buah yang masih
muda dan tua, cara penyerangannya buah dibolongin dan dimakan sehingga buah
menjadi kuning dan rontok (jatuh).
Pengendaliannya disemprot dengan insektisida Bactospence (1-2 cc/lt air)
dan Curacron (1-2 cc/lt air).
5. Lalat Buah
Lalat buah menyarang buah
yang masih muda, cara penyerangannya lalat induknya bertelur menusuk buah cabe
muda dan telurnya masuk pada buah cabe yang nantinya telur menetas lalu jadi
ulat/belatung dan merusak jaringan dalam buah cabe yang mengakibatkan buah cabe
jadi busuk. Pengendaliannya dengan cara
diperangkap menggunakan CERY GLUE, caranya cery glue dioleskan ke botol bekas
minuman dan disimpan diatas pohon dengan jarak 5 m² satu.
Pengendalian penyakit
Jenis Pestisida |
Dosis |
OPT |
Dampak serangan |
Dithane |
1-2 gr/lt air |
Phytoptora capsici |
Tanaman layu kering |
Ridomil |
1-2 gr/lt air |
Phytoptota capsici |
Tanaman layu kering |
Previcur N |
0,5-1.5 cc/lt air |
Phytium |
Rebah batang |
Cuproxap |
1-2 cc/lt air |
Bacterial spot |
Bercak-bercak pada daun |
Bion M |
1-2 gr/lt air |
Antraknosa |
Busuk buah karena jamur |
V.
PANEN
0 komentar:
Posting Komentar