BITCOIN BLABK COINS

Rabu, 24 Februari 2021

BUDIDAYA TANAMAN CABE MERAH



 I.                    PENGOLAHAN TANAH

            Tanah dibajak dengan menggunakan traktor atau secara manual di cangkul (membalikan tanah), tujuannya untuk memperbaiki draenase dan aerasi tanah, menghilangkan racun-racun yang ada di tanah dengan perantaraan sinar matahari dan mengendalikan gulma sehingga akar-akar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan leluasa.  Seminggu setelah dibajak kemudian dilakukan pembentukan bedengan kasar, lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 40-50cm, taburkan kapur dolomit di atas bedengan sebanyak 1500 Kg/Ha dan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/Ha.  Pemberian pupuk dasar ZA 320 Kg, Urea 160 Kg, SP-36 640 Kg, KCl 240 Kg dan Furadan       24 Kg per Ha diaduk dengan tanah sampai rata, setelah diaduk dibentuk bedengan dan dipasang/ditutup dengan mulsa plastik (mphp) lalu dibiarkan seminggu dan lahan siap untuk ditanami.

 

II.                  PENYEMAIAN

Pembibtan dilakukan di nursery atau dekat lahan, alat yang digunakan seperti Tray, Plastik polibag ukuran 6x8 cm. Media yang digunakan yaitu campuran tanah, pupuk kandang, cocopeat (sabut kelapa halus) dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1:1.

Penyemaian bisa dilakukan secara langsung atau biji direndam dulu dengan air hangat kuku yang telah di tambah fungisida (Benlate dosis 1-2 gr/lt).  Perlakuan fungisida bertujuan untuk mengurangi serangan jamur pada fase tanaman muda.  Benih cabe disemai pada tray atau polibag yang telah diisi media semai, untuk mempercepat perkecambahan ditutup dengan karung goni yang dibasahi.  Setelah 3-4 hari benih telah berkecambah karung goni dibuka.  Untuk melindungi bibit yang masih lemah dibuatkan sungkup bambu yang ditutup dengan plastic transparan, pagi hari plastik dibuka agar tidak mengalami etiolasi (pertumbuhan memanjang karena kekurangan sinar matahari).  Bibit muda disiram dengan menggunakan embrat/gembor 2 kali sehari dan dipupuk (jika perlu) menggunakan NPK 16-16-16 sebanyak 1 butir pertanaman.  Penyemprotan pestisida juga bisa dilakukan jika terjadi serangan pada bibit muda, penyemprotan dilakukan dengan dosis rendah.  Umur bibit dipersemaian berkisar antara 18-20 hari atau bibit telah berdaun 3-4 helai siap untuk ditanam/di pindah ke lahan.

 

III.                PENANAMAN

Bedengan yang sudah ditutup/di pasang mulsa plastik dibuat lubang tanam (ditugal)  dengan jarak tanam 60x50 cm.  Sebelum bibit ditanam/dipindah disiram dengan menggunakan Previcur N, tujuannya untuk menghindari tanaman dari serangan phytium (rebah batang).  Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari stress bibit.

 

IV.               PEMELIHARAAN

a.      Penyiraman

Penyiraman dilakukan bila tidak turun hujan setiap 3 hari sekali dengan cara disiram ke lubang tanam.  Penyiraman bisa juga dilakukan dengan cara sistem leb selama 15-30 menit, kemudian airnya dikeuarkan dari petakan.

b.      Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati akibat serangan hama atau penyakit.

c.       Pemupukan

Pupuk susulan yang diberikan yaitu NPK (16-16-16) dengan cara dilarutkan dalam air dengan dosis disesuaikan umur tanaman lalu disiramkan (dicor) pada lubang tanam atau sekitar tanaman (± 200 ml) per tanaman. Pemupukan susulan dilakukan setiap 10-15 hari sekali (disesuaikan dengan kondisi tanaman).

d.      Pemasanga Ajir dan Pengikatan Tanaman

Pemasangan ajir/turus dilakukan setelah umur tanaman 3 mst, kalau sudah lewat umur 3 mst bisa merusak perakaran tanaman dengan cara ditancapkan satu tanaman satu ajir dengan jarak 5-10 cm dari pohon, tujuannya adalah untuk menopang tanaman supaya tidak roboh dan memudahkan pemeliharaan.  Pengikatan tanaman dengan menggunakan tali rapia yang diikatkan ke ajir pada umur 4 mst.

e.      Perempelan Tunas

Perempelan tunas samping pada tanaman cabe biasanya adan 3 tahapan, yaitu umur 28 hst, umur 45 hst dan umur 75 hst, tujuannya adalah menyaragamkan buah, menekan hama penyakit dan memudahkan pemeliharaan. 

f.        Pengendalian Hama dan Penyakit

Penyemprotan tanaman cabe dilakukan 2 kali dalam seminggu atau bisa lebih bila keadaan serangan hama dan penyakit diatas ambang batas, penyemprotan pertama pada umur 10 hst.  Adapun tujuan penyemprotan adalah melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.  Untuk tanaman cabe penyemprotan sangat diperlukan karena bisa menekan populasi hama dan penyakit yang mengganggu tanaman.  Hama dan penyakit tanaman cabe diantaranya :

1.      Trips

Hama trips menyerang tanaman mulai dari tanaman muda sampai tanaman yang sudah tua, cara penyerangan dengan mengisap cairan tanaman lewat pucuk sehingga daun menjadi keriting dan tanaman kerdil.  Penanggulangan secara kimia disemprot dengan insektisida Rampage (0,5-1 cc/lt air), Confidor (0,5-1,5 cc/lt air) dan Agrimex (1-1,5 cc/lt air).  Waktu yang efektif untuk penyemprotan pagi dan sore hari.

2.      Mite (Tungau)

Menyerang pada daun yang masih muda, permukaan daun menjadi kaku dan berwarna abu kecoklatan, keriting dan mirip sendok di balik.  Adapaun pengendaliannya disemprot dengan menggunakan insektisida Rampage (0,5-1 cc/lt air dan Omite (1-2 cc/lt air).

3.      Ulat Grayak

Menyerang pada daun dan buah muda ataupun tua sehingga daun menjadi bolong-bolong pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, cara penyerangannya daun dimakan.  Penanggulangannya disemprot dengan insektisida Curacron (1-2 cc/lt air) dan              Regent (1-2 cc/lt air).

 

4.      Ulat Buah

Ulat buah menyerang buah yang masih muda dan tua, cara penyerangannya buah dibolongin dan dimakan sehingga buah menjadi kuning dan rontok (jatuh).  Pengendaliannya disemprot dengan insektisida Bactospence (1-2 cc/lt air) dan Curacron    (1-2 cc/lt air).

5.      Lalat Buah

Lalat buah menyarang buah yang masih muda, cara penyerangannya lalat induknya bertelur menusuk buah cabe muda dan telurnya masuk pada buah cabe yang nantinya telur menetas lalu jadi ulat/belatung dan merusak jaringan dalam buah cabe yang mengakibatkan buah cabe jadi busuk.  Pengendaliannya dengan cara diperangkap menggunakan CERY GLUE, caranya cery glue dioleskan ke botol bekas minuman dan disimpan diatas pohon dengan jarak 5 m² satu.

Pengendalian penyakit

Jenis Pestisida

Dosis

OPT

Dampak serangan

Dithane

1-2 gr/lt air

Phytoptora capsici

Tanaman layu kering

Ridomil

1-2 gr/lt air

Phytoptota capsici

Tanaman layu kering

Previcur N

0,5-1.5 cc/lt air

Phytium

Rebah batang

Cuproxap

1-2 cc/lt air

Bacterial spot

Bercak-bercak pada daun

Bion M

1-2 gr/lt air

Antraknosa

Busuk buah karena jamur

 

 

V.                 PANEN

Pemanenan cabe dapat dilakukan tergantung dataran atau daerah, untuk dataran rendah mulai panen umur 70-80 hst, dataran menengah 90-100 hst dan dataran tinggi    100-115 hst.  Sebaiknya cabe dipanen saat buah masak 80-90% dengan interval       2-3 hari sekali tergantung kondisi pasar dan luas pertanaman.  

BUDIDAYA CABE BESAR

 


1.      Pengelolaan Lahan

Lahan dibajak di garu / di cangkul dan di buat bedengan dengan ukuran : lebar 120 cm, tinggi 30 cm – 40 cm, jarak antara bedengan 30 cm dan pajang bedengan menyesuaikan dengan lahan. Di bedengan tersebut tanah dicampur dengan pupuk dasar dengan dosis per meter2 : 2,5 kg pupuk kandang, 200 grm – 400 grm kapur, 15 grm Urea, 30 grm SP-36, 25 grm KCl dan 2 grm NPK mutiara, di biarkan ± 2 minggu lalu diratakan dan ditutup dengan mulsa dan di lubangi dengan jarak tanam 50 cm – 70 cm system zigzag.

 

2.      Persemaian

Sebelum disemai benih di rendam dahulu dengan larutan fungisida dan ZPT 1,5ml atau dengan air hangat kuku ± 350 C selama 5 menit. Media semai campuran, tanah :  pupuk kandang = 2 : 1, disemai sampai umur 20 hari s.d 25 hari setelah itu di pindah ke lahan.

 

3.      Penanaman

Penanaman di lakukan lebih baik disore hari dengan cara tanah dalam polybag di usahakan tetap utuh.

 

4.      Pemeliharaan

Penyulaman dilakukan paling telat 14 hst (hari setelah tanam), pada umur 8 s.d 20 hst dilakukan perempelan (menghilangkan tunas di bawah cabang V) dan di beri ajir untuk menopang tanaman pada umur 14 hst.

 

a.      Pemupukan

Pupuk susulan :

Dilakukan pengocoran sebaiknya pada musim kemarau atau kondisi tanah kering, sedangkan pada musim hujan dilakukan dengan cara di tugal.

Dosis pupuk kocor :

                    I.          umur 15 hst dosis dan jenis pupuk 100 grm NPK Mutiara/20 l (dilarutkan) 250ml/tnm.

                  II.          umur 22 hst dosis dan jenis pupuk 150 grm NPK Mutiara/20 l (dilarutkan) 250ml/tnm.

                III.          umur 29 hst dosis dan jenis pupuk 200 grm NPK Mutiara/20 l (dilarutkan) 250ml/tnm.

               IV.          umur 36 hst dosis dan jenis pupuk 400 grm NPK Mutiara/20 l (dilarutkan) 250ml/tnm.

                 V.          umur 43 hst dosis dan jenis pupuk 400 grm NPK Mutiara/20 l (dilarutkan) 250ml/tnm.

               VI.          umur 50 hst dosis dan jenis pupuk 400 grm NPK Mutiara/20 l (dilarutkan) 250ml/tnm.

             VII.          Dan sterusnya dosis 400 grm 7 hari sekali sampai waktu panen.

Dosis pupuk Tugal :

                    I.          umur 15 hst dosis dan jenis pupuk 20 grm NPK Mutiara/tanaman

                  II.          umur 35 hst dosis dan jenis pupuk 30 grm NPK Mutiara/tanaman

                III.          umur 50 hst dosis dan jenis pupuk 60 grm NPK Mutiara/tanaman

               IV.          umur 70 hst dosis dan jenis pupuk 60 grm NPK Mutiara/tanaman

Pupuk daun menyesuaikan umur tanaman, saat masa pertumbuhan pupuk daun yang berdosis N yang cukup sedangkan saat awal berbunga disemprot dengan pupuk dau yang dosis P dan KCl nya cukup.

 

b.      Penyemprotan

Penyemprotan agar lebih baik antara insektisida dan fungisida tidak di campur selang waktu penyemprotan seminggu stelah penyemprotan yang pertamaa dan seterusnya. Baik pupuk daun, insektisida dan Fungisida masing-masing seminggu sekali. Dosis menyesuaikan kondisi tanaman.

Contoh produk, pestisidan dan pupuk yang digunakan :

1.      Grow more

2.      Demolish

3.      Marsal

4.      Curacron

5.      Heksa

6.      Explor

7.      Kuprokat

 

CARA PERKECAMBAHAN SEMANGKA TANPA BIJI DENGAN SISTEM KERING

Permasalahan yang sering kita temukan dalam budidaya semangka nonbiji salah satunya masalah daya tumbuhnya yang kurang bagus atau dibawah standar.  Berikut sistem atau cara perkecambahan semangka non biji yang  mampu mencapai daya kecambah lebih dari 90 % yaitu dengan cara perkecambahan kering.

Langka-langka perkecambahan dengan sistem kering :

1.       Siapkan media untuk persemaian (media yang digunakan cukup top soil atau tanah yang subur saja dan halus)

2.       Siapkan benih semangka nonbiji dan tang penjepit untuk memecahkan benih.

3.       Benih kemudian dipecah dengan hati-hati.  Benih yang telah dipecah disimpan rapat-rapat atau dimasukan kantong plastik (plastik gula) kemudian diikat rapat dengan karet sehingga kedap udara.

Benih yang telah dipecah dan dimasukkan palstik tadi sebagusnya jangan terlalu lama disimpan maksimal 1 – 2 malam harus ditanam. (yang bagus disimpan hanya satu malam saja)

4.       Media tanam yang sudah disiapkan tadi disiram dengan air, kemudian dimasuk benih semangka nonbiji tadi. Bagian yang di pecah mengarah kebawah (3/4 masuk kedalam).  Bila benih sudah tertanam semua jangan di timbun dengan tanah atau pupuk kandang (biarkan saja)

5.       Kemudian benih yang sudah tertanam tadi disiram dengan PPC ATHONIK DAN FUNGISIDA (dengan dosis 7 ml athonik dan 3 sdm fungisida untuk 10 L air).  Penyiraman di lakukan sekali lewat saja. Setelah itu di tabur karbofuran secukupnya.

6.       Persemaian tadi  ditutup rapat - rapat dengan mulsa dengan bagian hitam menghadap kebawah.  Bagian atas mulsa tadi diberi alang-alang atau pelepah (jarang – jarang  juga tidak masalah).

7.       Setelah 2 hari 2 malam mulsa penutup tadi dibuka untuk dilakukan pengamatan. Pada waktu pengamatan sering kita jumpai benih yang melompat / akarnya keluar. Biasanya akarnya kering itu bisa kita tanam lagi dan biasanya hidup.

8.       Bila dalam dua 2 hari 2 malam belum banyak tumbuh kita tutup lagi selama 1 malam.  Namun biasanya 2 hari 2 malam sudah pada tumbuh.  Bila cuaca sering hujan penutupan di lakukan selama 4 hari 4 malam namun pengamatan tetap dilakukan 2 hari sekali.

9.       Bila sudah banyak benih yang tumbuh penutup di buka dan bibit tadi diberi naungan dengan plastik transparan selama 4 – 5 hari.

10.   Bibit siap tanam

1. 

Selasa, 23 Februari 2021

BUDIDAYA BAWANG MERAH SISTEM DIRECT SOWING

 I.      PENGOLAHAN TANAH

     Pengolahan tanah untuk penanaman Bawang Merah adalah sebagai berikut :

a.    Pembuatan bedengan dan saluran air  dengan ukuran ; Lebar bedengan 150 cm, Panjang bedengan 20 Meter, lebar saluran air  50 cm. Bedengan diolah pertama dengan dicangkul sedalam 20 – 30 cm, yang berbentuk bongkahan – bongkahan tanah yang masih besar.

 




b.    Tanah yang telah diolah pertama, kemudian diolah kedua dengan cara melembutkan bongkahan – bongkahan yang besar  menjadi bongkahan – bongkahan kecil.

 


c.     Tanah yang telah dilembutkan kemudian diratakan, sampai benar – benar rata dan membentuk bedengan yang persegi empat.

 


 

d.    Pinggiran bedengan yang telah terbentuk persegi empat kemudian diberi lapisan lumpur sedemikian rupa sehingga tanah yang ada dipinggir bedengan tidak hanyut ke saluran air saat kena air hujan sebelum ditanami.

 

e.    Tanah bedengan yang telah rata dihaluskan dengan menggunakan cangkul sampai benar – benar halus, setelah itu disiram air  

 


II.       Penaburan Benih

1.      Persiapan penaburan benih

Persiapan penaburan benih meliputi :

a.      Perlakuan benih

Benih TUK TUK terlebih dahulu diberi pewarna dengan menggunakan fungisida Antracol  dengan ukuran ( ½ kg benih membutuhkan Antracol 100 gr), kemudian benih diaduk secara merata  baru kemudian benih disebar.

 

b.       Pemberian Pupuk Dasar

Pupuk dasar : diberikan 1 hari sebelum semai dengan perbandingan Urea : 3 kg, KCl : 3kg dan SP 36 : 10 kg untuk 8 bedeng  ( 2 kg campuran pupuk/bedeng)

 

2.      Penaburan  Benih

Penaburan benih sebagai berikut :

Sebelum benih ditabur terlebih dahulu bedengan disiram  air.  Adapun teknik menyebar benih dengan menggunakan Kaleng bekas susu yang bagian bawahnya dilubangi dengan paku, ukuran 7 cm. Benih dimasukkan dalam kaleng dan  disebar secara merata diatas bedengan penanaman.

 


Kaleng untuk menabur benih bawang Merah.

Kemudian benih ditutup dengan sekam atau kompos sampai tanah tidak kelihatan. Setelah itu disiram air lagi dengan menggunakan alat timba prapen (timba dengan ukuran lubang kecil). Bedengan diberi pelindung dengan menggunakan plastik atau klambu sistem buka tutup sampai umur  dua minggu,kemudian  dibuka total. Adapun kebutuhan benih untuk luasan 240 M2 ( 8 bedeng) adalah 500 gr.

 

Persemaian sistem buka tutup     


Timba siram lubang kecil (Timba Prapen)       

Timba siram lubang besar  (Timba Kewer)

                                                                                    

III.    Pemeliharaan di Lahan

Pemeliharaan dilahan meliputi :

a.       Penyiraman 

Penyiraman mulai dilakukan umur 0 – 15 hari setelah semai .  Apabila lahan dalam kondisi kering penyiraman dilakukan 2 kali dalam 1 hari ( pagi dan sore hari).  Dan apabila lahan dalam kondisi basah cukup dilakukan 1 kali dalam 1 hari. Alat siram yang dipakai Timba Prapen. Penyiraman untuk umur diatas 15 hari dengan menggunakan Timba Kewer.

 

b.      Pemupukan

Pemupukan susulan  pertama (I) dilakukan umur 20 hari setelah semai, yakni NPK   :  12 kg

( 1,5 kg/bedeng)

Pemupukan susulan  kedua (II) dilakukan umur 30 hari setelah semai , yakni  NPK  : 16 kg

 (2 kg /bedeng)

Pemupukan susulan  ketiga (III) dilakukan umur 40 hari setelah semai, yakni NPK : 12 kg (1,5kg/bedeng) dan  KCl  :  4 kg (0.5/bedeng)

Sistem pemupukan dengan cara sebar merata diatas bedengan.

 

c.      Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama utama ulat daun dengan menggunakan Rampas dengan dosis  2 cc/liter (35 cc/tangki)

Penyakit yang utama adalah Fusarium dengan menggunakan Delsene dengan dosis 2 gr/lter ( 35 cc/tangki)

 

IV.   Panen dan Pasca Panen

Panen dilakukan pada umur 85 hari setelah semai, dengan ciri ciri tanaman sudah rebah dan daun berubah waran hujau kekuning kuningan.  Pangkal batang kempes dan umbi muncul kepermukaan tanah.

Cara pemanenan dengan mencabut batang tanaman,kemudian  3 – 4 batang /rumpun bawang merah diikat dan diletakkan secara teratur membentuk barisan.  Setelah 1 – 2 jam diangkat dan dibawa ke tempat penjemuran umbi bawang merah.

Penjemuran Bawang merah berlangsung 5 – 7 hari setelah panen untuk mendapatkan kualitas umbi yang untuk kiriman jarak jauh.

 


BITCOIN BLABK COINS